Senin, 09 Juli 2012

Labih dari sekedar perhatian

Siang itu, mereka bersama-sama bergegas untuk menuju rumah dinas orang tua kami yang terbilang cukup sederhana dan nyaman untuk menghilangkan lapar dan dahaga. Terhidang beberapa makanan dan lauk pauk di atas mesin jahit usang yang telah menemani kami semenjak awal tinggal di rumah tersebut.
Sekitar 6 orang menikmati hidangan tersebut dengan lahap dan sedikit canda gurau, saya melihat mereka dengan serius dan sedikit tersenyum, sungguh bahagia hati dapat kenal dan bercengkrama dengan mereka walaupun dengan keterbatasan mereka dalam berkomunikasi.

Saya tidak mengerti apakah saya terlalu jahat atau mementingkan diri sendiri karena pada saat sedang berkumpul, saat itu juga saya terus berusaha untuk mengganggu dan mengajak mereka bersenda gurau untuk membuat sedikit gerakan tertawa dari diri saya sendiri, tujuannya sih untuk menghibur saya gitu.... :D
Saat itu, saya tidak sama sekali berfikir apakah saya dapat terus berbuat seperti ini terhadap mereka hingga waktu yang tidak ditentukan.

Mereka semua baik, mereka semua menganggap saya kakak yang sudah sangat dekat dengan mereka, terkadang mereka mencari perhatian saya apabila saya sedang terdiam hingga keluarlah respon dari saya untuk menanggapi apa yang mereka lakukan, jujur.... saat itu tidak ada fikiran apa-apa dalam otak saya selain terus tertawa bersama mereka.
Saya sadar, hal tersebut sebenarnya merupakan cara mereka dan saya untuk berbagi dan melepaskan segala masalah dan kepenatan hidup, bagi saya mereka semua lebih dari sekedar perhatian.

Mereka merupakan beberapa murid yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa di Proinsi Lampung, mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mental dan kemampuan berkomunikasi. Mereka baik, mereka merupakan bagian dari kehidupan kita yang butuh perhatian dan kasih sayang.

Salam hangat, AMM. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar